Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Rp11,55 Triliun
Jumat, 17 Agustus 2012 00:38 WIB
JAKARTA--MICOM: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2012
akan mencapai Rp11,55 triliun. "Dengan asumsi dari data 2011
diperkirakan perjalanan wisnus (wisatawan nusantara) selama 10 hari masa
lebaran 2012 (H-3 sampai dengan H+6) mencapai 16,5 juta orang dengan
transaksi mencapai Rp11,55 triliun," kata Direktur Promosi Pariwisata
Dalam Negeri Kemenparekraf M Faried di Jakarta, Kamis (16/8).
Asumsi itu berdasarkan pada perhitungan 6% hingga 7% mobilitas penduduk
dari total seluruh penduduk Indonesia sekitar 240 juta dengan jumlah
pengeluaran rata-rata Rp700.000 per orang. Faried mengatakan, angka itu
menjadi bukti bahwa sumbangan wisnus terhadap perekonomian nasional
tergolong besar. Sebab, rata-rata pengeluaran setiap wisnus lebih kecil
jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran setiap wisatawan
mancanegara (wisman), jumlah wisnus yang lebih banyak dari wisman serta
pola perjalanan wisnus yang luas hingga pelosok daerah. "Dengan begitu
wisnus lebih mampu memegang peran sebagai redistribusi," katanya.
Fakta itu ditambah dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia,
terutama di perkotaan, yang diiringi dengan peningkatan pendapatan
keluarga. Sebab, kini sebagian besar wanita bekerja sehingga mendorong
peningkatan perjalanan wisnus
http://www.mediaindonesia.com/read/2...Rp1155-Triliun
Jumat, 17 Agustus 2012 00:38 WIB
JAKARTA--MICOM: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenparekraf) memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2012
akan mencapai Rp11,55 triliun. "Dengan asumsi dari data 2011
diperkirakan perjalanan wisnus (wisatawan nusantara) selama 10 hari masa
lebaran 2012 (H-3 sampai dengan H+6) mencapai 16,5 juta orang dengan
transaksi mencapai Rp11,55 triliun," kata Direktur Promosi Pariwisata
Dalam Negeri Kemenparekraf M Faried di Jakarta, Kamis (16/8).
Asumsi itu berdasarkan pada perhitungan 6% hingga 7% mobilitas penduduk
dari total seluruh penduduk Indonesia sekitar 240 juta dengan jumlah
pengeluaran rata-rata Rp700.000 per orang. Faried mengatakan, angka itu
menjadi bukti bahwa sumbangan wisnus terhadap perekonomian nasional
tergolong besar. Sebab, rata-rata pengeluaran setiap wisnus lebih kecil
jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran setiap wisatawan
mancanegara (wisman), jumlah wisnus yang lebih banyak dari wisman serta
pola perjalanan wisnus yang luas hingga pelosok daerah. "Dengan begitu
wisnus lebih mampu memegang peran sebagai redistribusi," katanya.
Fakta itu ditambah dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia,
terutama di perkotaan, yang diiringi dengan peningkatan pendapatan
keluarga. Sebab, kini sebagian besar wanita bekerja sehingga mendorong
peningkatan perjalanan wisnus
http://www.mediaindonesia.com/read/2...Rp1155-Triliun
BI: Stok Uang untuk Lebaran Rp 9,5 Triliun
Rabu, 15 Agustus 2012 | 21:52 WIB
TEMPO.CO, Bandung -Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wialyah VI
Bandung Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan, stok uang yang
dipersiapkan untuk kebutuhan Jawa Barat jelang Lebaran ini tembus Rp
9,54 triliun. Hingga kemarin sudah digelontorkan 56,5 persen. “Bank agar
mulai mempersiapkan diri menjelang libur Lebaran ini. batas waktu
pengambilan uang hanya tersisa besok, " kata Lucky di kantornya, Rabu,
15 Agustus 2012.
Menurut dia, sejumlah bank mulai memasukkan permintaan penukaran uang
pecahan besar untuk mengisi stok ATM mereka. Jumlah stok uang yang
dipersiapkan tak berbeda jauh dengan saat menjelang Lebaran lalu. Saat
itu stok uang yang disediakan menembus Rp 9,5 triliun, tapi hingga libur
Lebaran berakhir, tersisa 11 persen.
Dia merinci penggunaan stok uang di Jawa Barat itu. Stok uang yang
dipersiapkan Bank Indonesia di Bandung Rp 7,8 triliun baru terpakai Rp
4,2 triliun atau setara 53,7 persennya. Di Tasikmalaya dari Rp 506
miliar yang disediakan, baru 63 persennya terpakai. Sementara dari Rp
1,2 tiriiun yang disediakan di Cirebon, baru terpakai 71 persennya atu
Rp 876 milair.
Bank Indonesia menyiapkan stok uang untuk sejumlah keperluan. Mulai dari
penukaran uang hingga pembayaran THR pegawai. Dari Rp 9,54 triliun itu
Rp 4,7 triliun berupa uang dengan pecahan besar. Sisanya Rp 593,6 miliar
uang pecahan kecil dan hanya Rp 12,725 miliar uang pecahan berbahan
logam.
Lucky mencontohkan, dari jumlah stok uang yang sudah dicairkan itu, di
wilayah Bandung permintaan uang pecahan besar paling tinggi. “Untuk
pecahan besar terealisasi mencapai Rp 3,7 triliun, per tangal 14
Agustus, untuk (wilayah) Bandung,” kata dia. Dia meminta masyarakat
mewaspadai peredaran uang palsu yang akan memanfaatkan momen menjelang
Lebaran yang biasanya disertai kebiasaan berbagi uang pecahan kecil
baru. “Dulu hanya 1 lembar (uang palsu) per 10 ribu (lembar), sekarang
meningkat dengan temuan pihak kepolisian yang cukup banyak (menjelang
Lebaran ini),” kata dia di kantornya di Bandung, Rabu, 15 Agustus 2012.
Rabu, 15 Agustus 2012 | 21:52 WIB
TEMPO.CO, Bandung -Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wialyah VI
Bandung Lucky Fathul Aziz Hadibrata mengatakan, stok uang yang
dipersiapkan untuk kebutuhan Jawa Barat jelang Lebaran ini tembus Rp
9,54 triliun. Hingga kemarin sudah digelontorkan 56,5 persen. “Bank agar
mulai mempersiapkan diri menjelang libur Lebaran ini. batas waktu
pengambilan uang hanya tersisa besok, " kata Lucky di kantornya, Rabu,
15 Agustus 2012.
Menurut dia, sejumlah bank mulai memasukkan permintaan penukaran uang
pecahan besar untuk mengisi stok ATM mereka. Jumlah stok uang yang
dipersiapkan tak berbeda jauh dengan saat menjelang Lebaran lalu. Saat
itu stok uang yang disediakan menembus Rp 9,5 triliun, tapi hingga libur
Lebaran berakhir, tersisa 11 persen.
Dia merinci penggunaan stok uang di Jawa Barat itu. Stok uang yang
dipersiapkan Bank Indonesia di Bandung Rp 7,8 triliun baru terpakai Rp
4,2 triliun atau setara 53,7 persennya. Di Tasikmalaya dari Rp 506
miliar yang disediakan, baru 63 persennya terpakai. Sementara dari Rp
1,2 tiriiun yang disediakan di Cirebon, baru terpakai 71 persennya atu
Rp 876 milair.
Bank Indonesia menyiapkan stok uang untuk sejumlah keperluan. Mulai dari
penukaran uang hingga pembayaran THR pegawai. Dari Rp 9,54 triliun itu
Rp 4,7 triliun berupa uang dengan pecahan besar. Sisanya Rp 593,6 miliar
uang pecahan kecil dan hanya Rp 12,725 miliar uang pecahan berbahan
logam.
Lucky mencontohkan, dari jumlah stok uang yang sudah dicairkan itu, di
wilayah Bandung permintaan uang pecahan besar paling tinggi. “Untuk
pecahan besar terealisasi mencapai Rp 3,7 triliun, per tangal 14
Agustus, untuk (wilayah) Bandung,” kata dia. Dia meminta masyarakat
mewaspadai peredaran uang palsu yang akan memanfaatkan momen menjelang
Lebaran yang biasanya disertai kebiasaan berbagi uang pecahan kecil
baru. “Dulu hanya 1 lembar (uang palsu) per 10 ribu (lembar), sekarang
meningkat dengan temuan pihak kepolisian yang cukup banyak (menjelang
Lebaran ini),” kata dia di kantornya di Bandung, Rabu, 15 Agustus 2012.
meme di atas, lucu ya...
Lucky menuturkan, beberapa waktu lalu, polisi mengungkap sejumlah kasus
penemuan peredaran uang pals di Bandung dan sejumlah daerah.
“Masyarakat agar lebih hati-hati terutama pada pedagang rokok, kios
kecil , tolong perhatikan uangnya karena di Jawa Barat ini sudah banyak
ditemukan peredaran uang palsu dalam jumlah besar,” kata dia. Dia minta
masyarakat menyediakan waktu ekstra untuk memperhatikan uang yang
diterimanya, terutama saat melakukan transaksi penukaran uang. Lucky
meminta agar masyarakat melihat, meraba, dan menerawang uang yang
diterimanya. “Kalu perlu menghitung uang jangan 1 arah, tapi 2 arah
dengan dibalik menghitungnya,” kata Lucky.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...-Rp-95-Triliun
------------------------
Perputaran uang selama liburan lebaran 2012 kali ini yang di prediksi
sekitar 12 triliun (dibulatkan), efeknya di masyarakat Indonesia bisa
mencapai 10 kali lipatnya. Menurut teori makroekonomi, uang yang
seluruhnya di konsumsi atau dibelanjakan itu, akan berlipat-lipat daya
beli dan peredarannya karena efek multiplier konsumsi.
Secara teoritis bila diassumsikan angka pengganda 'multiplier effect'
Indonesia adalah 10 (assumsikan MPC adalah 0,9 atau 90% uang itu di
belanjakan untuk konsumsi), maka efek penganda yang muncul akibat ada
gelontoran duit sebanyak Rp 12 triliun selama masa lebaran itu akan
mencapai angka sekitar Rp 120 triliun. Uang sebesar itu hampir
bernilai 10% dari APBN Nasional, hanya saja ini betul-betul sampai dan
beredar ke tangan rakyat/penduduk secara langsung, tak ada di korupsi
samasekali. Uang sebesar itu akan beredar di seluruh Indonesia, terutama
di Jawa. Makanya, ekonomi akan hidup dan bergerak akibat dampak duit
lebaran itu.
Di musim-musim kemarau seperti sekarang ini, dimana musim paceklik
merata di jawa, maka gelontoran duit sebanyak itu (terutama di daerah
pedesaan) akan sangat signifikan sekali. Oleh sebab itu, selain nilai
silaturahmi nasional yang sangat besar menfaatnya itu, secara ekonomi
jangan remehkan dampak dahsyat ekonomi lebaran itu.
Padahal, itu baru uang yang beredar selama liburan lebaran saja. Itu
belum kita hitung menggeliatnya sektor ekonomi produksi, impor dan
terutama perdagangan dan perbankan selama bulan puasa hingga menjelang
lebaran. Berapa jumlah uang yang beredar? Bank Indonesia saja mengatakan
akan memasok kebutuhan rupiah sebesar Rp 89 triliun selama lebaran
saja, itu belum jumlah uang beredar selama awal bulan puasa hingga
menjelang lebaran.
THR termasuk ga ya..?
Mau bertanya..? cukup komen saja yang tidak mengandung SARA, P.RNO, dan a SPAM.
Apabila anda melakukan komen tersebut,
otomatis saya akan mendelete. ConversionConversion EmoticonEmoticon